Ternyata Rata-rata Video di YouTube Hanya Ditonton 41 Kali!

Dua Dekade YouTube: Di Balik Sorotan, Ada Dunia yang Tak Terlihat
Jumlah Rata-rata Tayangan Video di Platform YouTube

Anglumea – Sejak video pertama berjudul “Me at the Zoo” berdurasi 19 detik yang diunggah oleh salah satu pendiri YouTube, Jawed Karim, pada April 2005, platform ini telah berkembang selama 20 tahun menjadi sebuah imperium media raksasa, kerap dijuluki “Hollywood baru”. Dengan miliaran jam tontonan setiap harinya dan para kreator konten berpengaruh global seperti MrBeast (videonya hampir mencapai 800 juta penayangan), citra YouTube yang gemerlap, berfokus pada penyebaran masif dan keuntungan besar menjadi hal yang mudah dikenali. Namun, menurut para peneliti, itu hanyalah bagian permukaannya. Sebagian besar konten di YouTube justru tersembunyi dalam sebuah dunia yang sama sekali berbeda: sederhana, keseharian, dan nyaris tak terlihat oleh algoritma rekomendasi.

Dunia yang Tersembunyi di Balik Algoritma

“Diskusi tentang YouTube sering kali didasarkan pada pandangan yang sangat terbatas terhadap platform ini,” ujar Ryan McGrady, peneliti di Inisiatif Infrastruktur Publik Digital (DPI), University of Massachusetts Amherst, AS. “Ketika kita hanya fokus pada hal-hal yang populer, kita mengabaikan bagaimana kebanyakan orang sebenarnya menggunakan YouTube serta peran platform ini dalam masyarakat.”

Untuk mengungkap “sisi tersembunyi” tersebut, McGrady dan timnya, dipimpin oleh Direktur DPI Ethan Zuckerman, membangun alat khusus untuk secara acak mengambil sampel dari jutaan video di YouTube. Hasil penelitian mereka menunjukkan gambaran yang sangat berbeda tentang platform video nomor satu di dunia ini. Mereka memperkirakan bahwa video rata-rata di YouTube hanya ditonton sekitar 41 kali. Bahkan video yang telah dilihat lebih dari 130 kali sudah termasuk dalam sepertiga konten yang paling populer.

Lantas, apa isi dari miliaran video lain yang hanya ditonton sedikit orang? Jawabannya adalah momen-momen keseharian yang tidak diedit, tidak dibuat untuk mencari perhatian atau keuntungan. Misalnya, rekaman 19 menit seorang pria yang merekam salju turun di luar jendela tanpa ada hal istimewa terjadi, seorang nelayan Amerika Selatan melambaikan tangan dari perahu, atau dua pekerja konstruksi berbahasa Hindi yang berbagi cerita rindu kampung halaman. Zuckerman menyebut konten ini sebagai “video teman dan keluarga”, di mana hampir semua interaksi datang dari orang-orang yang mengenal si pengunggah. “YouTube bukan hanya tempat untuk para profesional. Ini adalah tempat penyimpanan video default bagi internet. Ini adalah alat penting yang digunakan banyak orang biasa untuk berkomunikasi,” kata McGrady.

Tanggung Jawab yang Terabaikan?

Perwakilan YouTube, Boot Bullwinkle, menyatakan bahwa platform ini tidak secara sengaja menyembunyikan video dengan sedikit penayangan dan bahwa algoritma dirancang untuk membantu pengguna menemukan video yang mereka butuhkan – termasuk video-video sederhana ini. “Setiap kanal dimulai dari titik awal yang sama,” ujarnya.

Namun, fakta bahwa algoritma dirancang untuk mengoptimalkan interaksi dan waktu tonton sering kali secara tidak sengaja memperkuat konten yang bersifat provokatif dan negatif, sehingga mengundang kritik yang terus-menerus terhadap penyebaran ujaran kebencian, ekstremisme, dan disinformasi di YouTube. Kelompok kriminal dan teroris juga diketahui memanfaatkan platform ini untuk propaganda.

Sementara para pembuat kebijakan dan lembaga pengawas semakin memperketat pengawasan terhadap Google (perusahaan induk YouTube), fokus diskusi publik tentang YouTube hampir selalu berkisar pada cara menangani konten viral yang berbahaya. Menurut para peneliti, hal ini mengabaikan tanggung jawab YouTube sebagai bagian dari infrastruktur penting – tempat penyimpanan dan penyebaran sejumlah besar informasi pribadi dan komunikasi sehari-hari dari miliaran orang.

Zuckerman juga menolak anggapan bahwa menggunakan media sosial hanya memiliki dua kemungkinan: menjadi influencer atau gagal total. “Itu pandangan yang salah,” tegasnya. Sebagian besar pengguna YouTube hanya ingin membagikan momen, menyimpan kenangan, atau berkomunikasi dengan orang terdekat. Memahami gambaran lengkap ini – termasuk sisi sederhana yang tersembunyi – sangat penting untuk menilai peran dan tanggung jawab nyata YouTube dalam masyarakat modern.

Kesimpulan

Selama dua dekade, YouTube telah berkembang jauh melebihi apa yang terlihat di permukaan. Di balik gemerlap video viral dan pengaruh global, ada dunia sunyi dari miliaran video sederhana yang mencerminkan komunikasi autentik, kenangan pribadi, dan ekspresi masyarakat sehari-hari. Mengabaikan sisi ini berarti kita gagal memahami secara utuh kekuatan dan tanggung jawab sosial YouTube sebagai medium komunikasi dunia modern.

About the Author

Anglumea.com adalah platform yang didedikasikan untuk menyajikan konten yang berwawasan luas, diteliti dengan baik, dan kritis terhadap berbagai disiplin ilmu.

Posting Komentar

Cookie Consent
We serve cookies on this site to analyze traffic, remember your preferences, and optimize your experience.
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.