Cara Bicara Bisa Jadi Tanda Awal Penurunan Kognitif

Perubahan halus dalam cara berbicara seseorang bisa jadi petunjuk penting adanya penurunan kognitif dini. Yuk kenali tanda-tandanya!
Cara Bicara Penanda Penurunan Kognitif

Anglumea –  Pernah nggak sih kamu ngobrol sama orang tua, teman, atau kerabat dan ngerasa ada yang "beda" dari cara mereka ngomong? Kayak lebih sering lupa kata, ngomongnya muter-muter, atau malah susah nangkep maksud percakapan? Nah, ternyata itu bisa jadi lebih dari sekadar "lupa biasa", lho.

Penurunan kognitif, termasuk yang menuju ke demensia atau Alzheimer, kadang nggak langsung kelihatan dari ingatan aja. Justru, perubahan halus dalam cara seseorang berbicara bisa jadi alarm awal yang sangat penting.

Apa Hubungan Antara Bahasa dan Fungsi Otak (Kognisi)?

Sebelum kita masuk ke tanda-tanda spesifik, penting banget nih buat ngerti bahwa berbicara itu bukan cuma soal mulut dan suara. Itu proses yang kompleks banget yang melibatkan:

  • Memori: Buat inget kata-kata yang tepat.
  • Perhatian: Supaya bisa nyusun kalimat dengan fokus.
  • Fungsi eksekutif otak: Kayak mengatur struktur kalimat, merespon pertanyaan, sampai ngatur emosi saat ngomong.

Jadi, kalau ada penurunan fungsi kognitif, pasti ada bagian dari proses berbahasa yang terganggu juga. Nah, dari sinilah kita bisa mulai "membaca" sinyal-sinyal awalnya.

Tanda-Tanda Perubahan Cara Bicara yang Perlu Diwaspadai

Berikut beberapa ciri yang sering muncul pada orang yang mengalami penurunan kognitif, terutama di tahap awal:

  1. Kesulitan menemukan kata (anomia): Misalnya, pengin ngomong “kursi”, tapi yang keluar malah “itu yang buat duduk itu, lho…”
  2. Pakai kata-kata umum banget: Contohnya, ngomong “itu barang itu” atau “ya pokoknya gitu deh…” secara berulang.
  3. Ngomongnya muter-muter atau ngulang kata: Misalnya, “terus saya pergi ke… ke… ya ke tempat itu, terus saya balik lagi, ya balik ke tempat itu tadi…”
  4. Susah bikin kalimat panjang atau kompleks. Jadi cenderung ngomong singkat-singkat atau patah-patah.
  5. Berbicara jadi lebih lambat atau ragu-ragu. Banyak jeda, banyak “uhm… apa ya…”
  6. Sering salah pilih kata atau tata bahasa kacau.
  7. Susah nangkep pertanyaan atau instruksi. Misalnya kalau ditanya, “Kamu makan apa tadi?” bisa bingung atau jawabnya ngelantur.
  8. Perubahan nada bicara atau intonasi jadi monoton.

Kalau satu-dua hal ini kejadian sesekali, mungkin itu normal. Tapi kalau makin sering, dan makin jelas, bisa jadi ini lampu kuning.

Kenapa Deteksi Dini Itu Penting Banget?

Karena waktu adalah kunci. Deteksi dini bisa:

  • Buka peluang untuk intervensi medis dan terapi yang bisa memperlambat progres penyakit.
  • Ngebantu keluarga buat lebih siap secara mental, emosional, dan praktis.
  • Bedain antara penurunan normal karena usia, atau stres sesaat, dengan gangguan yang lebih serius seperti demensia.

Gimana Cara Keluarga dan Tenaga Medis Bisa Kenali Tanda Ini?

  1. Perhatikan obrolan sehari-hari: Jangan anggap remeh kalau orang terdekat kita mulai sering lupa kata atau ngomong muter-muter.
  2. Gunakan alat skrining sederhana: Misalnya, tes MMSE (Mini-Mental State Examination), Montreal Cognitive Assessment (MoCA), atau checklist perubahan perilaku.
  3. Konsultasi ke profesional: Neurolog, psikiater, atau terapis bahasa bisa bantu mendiagnosis lebih pasti.

Contoh Kasus: Ibu Siti dan Perubahan Bicara yang Terlihat “Sepele”

Ibu Siti (68 tahun), dulunya suka ngobrol ngalor-ngidul sama tetangga. Tapi, belakangan, anaknya sadar kalau Ibu sering lupa nama benda, kalimatnya makin pendek, dan kadang jawabnya ngelantur. Awalnya dikira karena capek atau usia. Tapi setelah diperiksa ke dokter, ternyata Ibu Siti ada gejala awal Alzheimer.

Untungnya karena cepat ditangani, keluarga bisa ikut terapi komunikasi, dan progres penyakitnya bisa diperlambat.

Kesimpulan 

Waspada, bukan parno. Perubahan cara bicara memang bisa jadi sinyal awal penurunan kognitif, tapi bukan berarti semua orang yang ngomongnya lambat atau lupa kata pasti kena demensia. Intinya, kita perlu PEKA dan nggak ragu buat konsultasi kalau udah mulai khawatir.

Semakin cepat dikenali, semakin besar peluang untuk menjaga kualitas hidup penderita dan keluarganya.

About the Author

Anglumea.com adalah platform yang didedikasikan untuk menyajikan konten yang berwawasan luas, diteliti dengan baik, dan kritis terhadap berbagai disiplin ilmu.

Posting Komentar

Cookie Consent
We serve cookies on this site to analyze traffic, remember your preferences, and optimize your experience.
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.